Senin, 18 April 2011

Setahun yang Lalu

Waktu begitu cepat berlalu, tanpa ku sadari berlalu sudah setahun yang lalu. Begitu banyak kejadian yang aku alami setahun yang lalu, melai dari rasa sakitku, kemarahanku, kesedihanku, hingga puncaknya adalah rasa kebahagiaan ku. Semua itu karena kesalahanku, ya aku akui semua itu memang adalah salahku. Awalnya aku memutuskan hubungan dengan pacarku sebelumnya hanya karena aku mengenal seorang laki-laki yang tidak mau aku sebutkan namanya. Semua sahabat-sahabatku membenciku, marah kepadaku. Mereka menjauhiku, mereka begitu membenci keputusan ku. Memang berat semua itu aku terima, tapi biar bagaimanapun, mau tidak mau, semua itu harus aku terima bahkan harus aku jalani. Akhirnya setelah aku berhasil putus dengan pacarku, aku pun menjalin hubungan lagi dengan laki-laki itu, laki-laki yang baru aku kenal. Pada mulanya berjalan dengan baik, tapi pada akhirnya aku melakukan lagi kesalahan yang sama. Aku kembali mengambil keputusan yang sama untuk dua orang yang berbeda.
Ya aku kembali memutuskan hubunganku dengan dia, hubungan kami hanya dapat bertahan sampai 8 bulan. Alasanku memutuskan kembali hubungan ku dengan sebuah alasan yang tidak ingin pula aku sebutkan disini. Hanya aku dan Tuhan yang tahu. Namun, dia salah menilai semua keputusanku. Dia menilai aku memutuskan dia karena satu laki-laki yang memang sudah lama aku menyukainya, tapi semua itu tidak benar. Disini aku tegaskan bukan karena laki-laki itu aku memutuskan dia. Berkali-kali aku menyangkal semua tuduhan dia kepadaku, tapi dia tidak menerima semua penjelasanku bahkan sampai sekarangpun dia masih tidak terima penjelasanku. Memang tanpa bisa aku pungkiri saat itu perasaanku terhadap seseorang itu kembali lagi, bahkan setelah putus, aku sempat dekat dengannya. Anggap sajalah seseorang itu adalah U.
Aku dan U sempat sms-an, bahkan kami sempat jalan bareng walaupun tidak berdua. Tapi aku merasakan kebahagiaan, ya itu adalah suatu kebahagiaan buatku, buat ku yang pernah sayang dengan U. Kami saling cerita, hingga akhirnya tibalah pada suatu cerita yang membuatku malu, takut, marah, sedih, hingga aku mengeluarkan air mata. Sebuah cerita tentang kejujuran perasaanku terhadap U dan itu aku ungkapkan langsung kepada U walaupun tidak dengan tatap muka. Perasaan yang sudah bertahun-tahun aku rasakan, aku simpan rapat-rapat, akhirnya aku ungkapkan dengan orangnya langsung, aku jujur tentang semua perasaanku, dan itu berawal dari perkataan mantanku. Dia yang bilang tentang semuanya ke U, dia yang bilang tentang perasaanke selama ini ke U. Benci gua dengan keadaan itu!!!!!
Saat gua harus jujur tentang perasaan gua, saat itu pula gua menangis, mengungkapkan semua yang gua rasa. Gua benci dengan itu semua!!!! Waktu masih terus berjalan, hingga akhirnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar